Sabtu, 17 Desember 2016

diskrimasi gaji melanggar uu ketenagakerjaan

kadang-kadang kita mendengar bahwa di dalam perusahaan tertentu terjadi kesenjangan gaji untuk jabatan yang sama tanpa alasan yang jelas sehingga memunculkan prasangka bahwa perbedaan gaji tersebut didasarkan pada sentimen kesukuan,tentu saja isu semacam ini sangat mengangggu Indonesia yang terdiri dari beragam Etnis,Agama ,dan Ras, yang sagnat rentan untuk dibalkanisasi,tapi diluar dari semua itu UU ketenagakerjaan mengatur bahwa diskriminasi dalam perusahaan adalah pelanggaran hukum

Minggu, 27 November 2016

Turki :Asia atau Eropa

Turki adalah sebuah negara yang memiliki wilayah di dua benua yaitu di Asia dan Eropa,hal ini sering membuat orang bertanya -tanya atau "melontarkan" pernyataan Turki itu Negara Asia
(Arab) atau termasuk sebuah Negara Eropa,ada berbagai macam pertimbangan untuk menyatakan bahwa Turki termasuk negara Eropa atau Asia salah satunya adalah argumen berdasarkan faktor geografi,argumentasi ini menyatakan bahwa Turki termasuk Negara Asia karena sebagian besar wikayahnya ada di Benua Asia dan hanya Trakia Timur dan Istanbul sajalah yang masuk ke dalam Benua Eropa,argumentasi ini tentu saja dapat dijawab dengan mudah karena Byzantium yang merupakan pewaris dari Imperium Romawi sebagian besar wilayahnya berada di Asia Barat dan Afrika Utara yah walaupun argumentasi ini juga lemah karena pendiri Byzantium berasal dari Italia,pada yaitu adik dari Kaisar Romawi Barat ,pada saat itu Kaisar Romawi yang terakhir berwasiat bahwa anak sulungnya yaiutu Constantinus Chlorus memendapatkan bagian timur Kerajaan Romawi yang meliputi Yunani,Balkan,Eropa Timur(dibatasi oleh sugnai danube),Syiria Raya,Anatolia(sekarang Turki)sebagian Afrika Utara(dari Mesir dansebagian Libya)dan adiknya mendapartkan Italia,Eropa Barat,Spanyol,dan sebagian Afrika Utara(dari Maroko,Tunisia,dan sebagian Libya).
Merah:Romawi Barat,Ungu:Byzantium(Romawi Timur)

Argumentasi lainya yang dipakai untuk menyatakan bahwa Turki adalah Negara Asia adalah Bangsa Turki sebenarnya berasal dari Asia Tengah dan dianggap sebagai Ras Mongoloid.Bangsa Turki memang berasal dari Asia Tengah dan melarikan diri ke Anatolia ketika diserbu oleh Bangsa Mongolia dibwah pimpinan Ghengis Khan,naum Bangsa Turki TIDAK termasuk Ras Mongoloid namun Ras Kaukasoid yang BERBEDA dengan Ras Kaukasoid yang tinggal di EROPA ,yaitu penduduk asli Asia Tengah yang sekarang sudah hampir punah karena percampuran masif dengan Ras Mongoloid dari China dan Mongolia ,memang kita di Indonesia sejak dulu sudah tertanam mindset bahwa Banga Kulit Putih hanya ada di Eropa padahal Bangsa Eropa sendiri bersasal darAsia Tengah dan BERMIGRASI ke Eropa melalui jalur utara( AsiaTengah-Rusia-Eropa) beratus tahun lebih awal dari pada Bangsa Turki,perlu diingat Bangsa Eropa yang saya maksud disini adalah Subras Nordic yang berambut pirang dan bermata biru bukan Bangsa Eropa Mediterinia(Italia,Yunani,dan Spanyol)yang berambut dan berkulit lebih gelap,yang juga BERMIGRASI dari Timur Tengah ke EROPA melaui jalur yang lebih pendek yaitu Laut Mediterania
The Archaeology Channel · Excerpt, or Link only? · cgk's list of ...
Mummy Kaukasoid dari Xinjiang provinsi China yang berbatasan dengan Asia Tengah



Tes DNA Orang Tuki modern
  • J2=24% - J2 (M172)[7] Typical of Mediterranean, Caucasian, Western and Central Asian populations.[23]
  • R1b=14.7%[7] Widespread in western Eurasia, with distinct 'west Asian' and 'west European' lineages.
  • G=10.9%[7] – Typical of people from the Caucasus and to a lesser extent the Middle East.
  • E3b-M35=10.7%[7] (E3b1-M78 and E3b3-M123 accounting for all E representatives in the sample, besides a single E3b2-M81 chromosome). E-M78 occurs commonly, and is found in northern and eastern Africa, western Asia[24] Haplogroup E-M123 is found in both Africa and Eurasia.
  • J1=9%[7] – Typical amongst people from the Arabian Peninsula and Dagestan (ranging from 3% from Turks around Konya to 12% in Kurds).
  • R1a=6.9%[7] – Common in various Central Asian, Indian, Central- and Eastern European populations.
  • I=5.3%[7] – Common in Balkans and eastern Europe, possibly representing a back-migration to Anatolia.
  • K=4.5%[7] – Typical of Asian populations and Caucasian populations.
  • L=4.2%[7] – Typical of Indian Subcontinent and Khorasan populations. Found sporadically in the Middle East and the Caucasus.
  • N=3.8%[7] – Typical of Uralic, Siberian and Altaic populations.
  • T=2.5%[7] – Typical of Mediterranean, Middle Eastern, Northeast African and South Asian populations
  • Q=1.9%[7] – Typical of Northern Altaic populations (also common in Scandinavia and the Alps.)
  • C=1.3%[7] – Typical of Mongolic and Siberian populations
  • R2=0.96% [7] – Typical of South Asian population
Others markers than occurs in less than 1% are H, A, E3a, O, 
dari hasil tes DNA diatas dapat kita simpulkan bahwa secara genetis Bangsa Turki sebagia nbesar merupakan keturunan Ras Kaukasoid Mediterania (J2) sama seperti Bangsa Yunani,dapt disimpulkan bahwa sebagian besar Bangsa Turki modern adalah keturunan Yunani yang berpindah keyakinan menjadi Muslim dan mengadopsi Bahasa dan Budaya Turki yang datang dari Asia Tengah,namun lagi-lagi argumentasi ini masih memiliki kelemahan yaitu walaupun secara genetis Eropa namun  agama  yang dianut oleh sebagian besar Bangsa Turki berbeda sehingga tidak termasuk BANGSA EROPA,lalu apakah Bangsa Turki termsasuk kedalam rumpun Bangsa Arab?tentu saja tidak,mengapa?karena jelas Bahasa Turki tidak termasuk Rumpun SEMITIK dan pada Perang Dunia Pertama Turki Ottoman mendapat serangan dari Bangsa Arab yang tidak mau tunduk pada Bangsa Turki karena timbulnya Nasioanlisme  Arab(cari saja konspirasi penghancuran khilafah)saat itu atau mungkin saja sampai saat ini masih ada kebencian antara Banga Arab dan Turki di Timur Tengah

Bagi saya tidak masalah Tuki termasuk Asia atau Eropa yang jelas Bangsa Turki termasuk bangsa yang besar dan bisa dijadikan inspirasi(barangkali sudah) untuk membangun negara kita ini,bagaimana suatu kelompok pengungsi yang melarikan diri  dari sebuan Mongolia bisa menjadi kuat secara bertahap bahkan akhirnya mampu mengalahkan Imperium Byzantium dan menggunguli negara-negara kecil di Eropa Timur seperti Bosnia(pindah agama)Kosovo(pindah agama),Albania(pindah agama),Serbia,Kroasia,Romania,Yunani,Montenegro,dan Syprus,namun yang patut kita cermati adalah apda saat Perang Dunia pertama 'mengakui'Turki sebagai Negara Eropa dengan julukan "ORANG SAKIT DARI EROPA" ya itu mungkin karena Bangsa Eropa merasa "gengsi" harus mengkui Negara Asia yang kuat sama seperti Orang Jepang pada masa akhir masa pemerintahan Hindia Belanda secara hukum dipersamakan dengan Orang Kulitputih,namun sekarang Negara-Negara Uni Eropa menolak Turki masuk Uni Eropa dengan alasan Turki bukan Bangsa Eropa padahal ketika Perang Dunia 1 Turki "diakui" sebagai Bangsa Eropa,hal ini disebabkan oleh rasa "gengsi orang Eropa jika "ditindas" Bangsa Asia karena waktu itu Turki belum lama kehilangan Bosnia,Serbia,dan Bulgaria namun perasaan "ditindas" Ottoman,jika kita perhatikan isu penindasan kulit putih terhadap kulit berwarna tidak pernah ada karena memang Orang Turki pada umumnya berkulit putih dan sebagian EROPA  tunduk pada Ottoman dan sampai sekarang kadang-kadang orang-orang dari Negara-negara Eropa  yang pernah kalah dari Ottoman '"berteriak-teriak" mengaku pernah "ditindas" Turki .

Senin, 21 November 2016

WIDYAPURAYA SAAT KABUT DAN CERAH


Widyapuraya adalah salah satu gedung yang berada di dalam kompleks Universitas Diponegoro di Tembalang,bangunan ini adalah bangunan utama di dalam kompleks tersebut bangunan ini terdiri dari dua bangunan yaitu bangunan induk dan bangunan UPT perpustakaan serta terdapat menara pemancar setinggi seratus lima puluh meter.
menara pemancar dlihat dari Gedung Satjipto Rahardjo Fakultas Hukum Universitas Diponegoro(21/11/2016 16:54)


Bangunan utama dulunya berfungsi sebagai kantor Lembaga Penilitian dan Pengabdian Masyarkat LPPM(sekrang LP2M) namun sekarang dialihfungsikan sebagai Gedung Rektorat Universitas Diponegoro dan LPPM dipindahkan ke Gedung ITC yang terletak di dekat Student Centre,perpindahan ini mungkin berdasarkan pertimbangan bahwa Gedung Widya Puraya adalah bangunan utama di dalam kompleks Universitas Diponegoro dan sudah selayaknya dijadikan sebagai pusat administrasi di Universitas Diponegoro,berikut ini pemandangan Gedung Widya Puraya beserta tower pemancar di dekatnya dilihat dari Gedung A Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
sebelum kabut datang (15 November 2016 sebelum pukul tujuh pagi)

setelah kabut datang (15 November 2016 sebelum pukul tujuh pagi)
saat kabut semakin menebal (15 November 2016 sebelum pukul tujuh pagi)

MasyaAllah ,Alhamdullilah sebuah pemandangan yagn indah yang masih dapat dimikmati walupun jarang sekali Kawasan Tembalang berkabut mengingat sekarang ini sebagian besar Kawsasan Tembalang telah berubah menjadi pemukiman padat penduduk dan hanya menyisakan kawasan resapan air di sebelah timur dekat Sigar Bencah,menurut paman saya yang berkuliah di Fakultas Teknik pada tahun 1990-an memang dari dulu terkadang Daerah Tembalang berkabut namun baru kali ini saya menyaksikan tembalang berkabut mungkin karena pepohonan sudah berkurang kabut menjadi jarang muncul kebetulan saya mengambil gambar kedua,ketiga ,dan keempat pada tanggal 15 November 2016 di pagi hari setelah diguyur hujan pada malam hari,

Kamis, 17 November 2016

PLULARISME PERLUKAH?

Plularisme adalah ajaran yng menyatakan bahwa semua agama dalah sama dan keberan itu bersifat relatif sehingga kita tidak boleh merasa benar sendiri ,ajaran ini disebarkan di Indonesia untuk mengurangi potensi terjadinya konflik antar agama yang ada di Indonesia,namaun syangnya paham ini mengundang pertanyaan,kalau kebenaran itu bersifat relatif lalu yang manakah yang benar?,sekilas paham ini memang terkesan baik mengajak orang untuk tidak fanatik dan diharapkan tidak akan terjadi konflikantar pemerluk agama di Indonesia,namun ternyata paham ini sendiri secara tidak disadari mengajak untuk tidak percaya pada agama apapu,bagaimana bisa? tentu saja karena jika kita percaya kepada semuanya berarti sama saja kita tidak percaya kepada apapun misalanya seseorang sebut saja si A diberitahu oleh temanya si B,C,dan D tetnang warna sebuah bola si B berkata boal itu berwarna merah, si A pun percaya,kemudian si B mengatakan pada si A bahwa bola tersebut berwarna biru,si A pun percaya ,lalu si  pun C berkata "bola itu berwarna hijau",dan si A pun percaya sekarang si B,C,dan D merasa puas karena sudah membuat si A percaya pada omongan mereka  namun apakah si A benar-benar percaya pada omongan mereka tentu saja hanya  si A yang tahuapakah di memang benar-benar percaya pada omongan mereka semua atau ia hanya mengiyakan agar si B.C,dan D merasa puas omongannya diterima oleh si  A,mungkinkah si A percaya bahwa bola tersbut meiliki tiga warna yang berbeda ? bisa saja cerita ini seperti cerita orang buta yang  meraba-raba gajah dan masin-masing orang buta memegang bagian yang berbeda sehingga memilik penapat yang berbeda tentang apa itu gajah,namun apabila bola ini hanya memiliki satu warna bisakah si A percaya bahwa bolatersebut hanya memiliki tiga warna?,tentu saja tidak karena jika ia mempercayai bola tersebut berwarna merah berarti ia tidak percaya bahwa bola tersebut juga berwarna hijau dan biru ,begitu juga sebaliknya kita tidak mungkin meyakini seluruh ajaran agama yang ada dan hanya dapat meakini kebenaran salah satu agama,mungkin  setiap agama memiliki kesamaan yaitu emlarang perbuatan yang baik dan buruk secara umum namun dala msetiap agama ada perbuatan yang dipadnang secara berbeda oleh setiap agama misalnya minuman keras,ada agama yang melarang minuman keras secara mutlak,ada yang tidak melarangnya,dan ada juga agama yang melarang minuman keras hanya untuk kalangan pemuka agama sajaImage result for simbol agama-agama
Apakah dengan menolak plularisme berarti kita adalah orang-orang yang tidak toleran?,menurut saya tidak karena toleransi beragama tidak harus dilakukan degnan meyakini ajaran agama lain tetapi cukup dengan menghirmati penganut agama lain dengan tidak menghina agama dan Tuhannya serta hidu pberdampingan dengan baik dan jangan membawa-bawa masalah yang sebenarnya tidak ada hubungannya secara langsung dengan agama mislanya sekelompok anak kecil sedang bermain bersama lalu kemudian salah stu orang anak diantara mereka menjahili temannya kemudian temannya tersebutpun marahdan malah mengejek agama anak yang menjahilinya,padahal yang bersalah dalam permasalahan ini adalah kelakuan si anak yang jahil namun jika sudah membawa agama pasti akan sangat sulit untuk diselesaikan seandainya saya seagam dengan anak yang jahil itu dan saya melihat anak tersebut menjahili temanya saya pasti aka nmarah pada anak yang menjahili temannya walaupun iaseagama dengan saya  namun ketika si korban kejahilan itu menghina agmaa saya ,sayapun menjadi amrah pada anak yang menjadi korban kejahilan itu sehingga mau tidak mau saya berada di pihak yang sasma dengan sianak jahil,jika sudah demikian maka saya pun akan bertingakh"fanatikk"karane agama saya sudah dihina,seperti itulah gambaran konflik antar pemelukagama yang ada di lingkungan kita sebagian konflik tidak diawali degnan seseorang yang memepertanyakan keyakinan orang lain tetapi dari omongan-omongan yang dianggap "sepele' oleh karena itulah kita harus berhati-hati dalam berbicara dan tidak mudah menghina dan mgolok-olok orang lain karena jika hal ini sudah menjadi kebiasaan maka bukan tidak mungkin suatu saat lidah kita terpeleset dan menyasar ranah agama,konflik antar umat beragam seperti ini tidak dipicu oleh kelompok "ekstrimis" tetapi oelh orang-orang biasa yang keseharianya pun biasa saja dan jauh dari akta "radikal" tetapi oleh orang yang tidak bisa mengontrol perilaku dan ucapannya

pengakuan kepercayaan lokal

kepercayan lokal di indoensia tidak mendapatkan pengakuan dari pemerintah karena pemerintah hanya mengakui keberadaan enam agama yaitu Islam,Kristen,Katolik,Hindu,Buda dan Konghucu YANG BARU SAJA DIAKUI pada tahn 2000 akibatnya ada orang penganut aliran kepercayaan yang pada akta kelahirannya hanya mencantumkan nama ibu sehingga mirip dengan anak yang dilahirkan diluar perkawinan padahal kedua orang tuanya menikah secara adat dan kepercayaan yang mereka anut akibatnya para penganut kepercayaan lokal terkadang tidak diterima dalam lapangan npekerjaan dan pendidikan,misalnya pernah seorang siswa SMA di Jawa Tengah tidak naik kelas karena tidak mengikuti pelajaran agama karena ia sendiri tidak menganut suatu agama apapapun tetapi menganut kepercayaanm,ada juga seorang PNS di Jawa Barat yang sudah lama menikah secara adat dan kepercayaanya,ia sudah memiliki anak dan hampir memasuki masa pensiun namun statusnya menurut negara tetaplah seorang bujangan karena pernikahan menuru adat dan kepercayaan tidak bsa dicatatatkan sebagaimana pernikahan antar pemelukagama yang sah di Indonesia akibatnya ia tidak mendapatkan tunjangan istri dan anak,sudah seharusnya pemerintah melindungi para penganut aliran kepercayaan sebagaimana  yang diamanatkan oleh kosntitusi UUD NRI 1945

Jumat, 11 November 2016

semarang:petilasan sunan kuning

sunan kuning adalah julukan dari seorang bagsawan surakarta yang bernama raden mas garendi beliaudisebut sebagai sunan kuning karena bekerja sama dengan orang tionghoa menentang VOC ,namun sayangnya sekarang nama beliau malah identik dengan nama tempat lokalisasi